Makalah Wawasan Seni
https://yuniuptt.blogspot.com/2019/01/makalah-wawasan-seni.html
MAKALAH PENDIDIKAN SENI RUPA
“WAWASAN SENI”
Disusun untuk memenuhi tugas mata kuliah Pendidikan Seni Rupa
Dosen Pengampu: Arfah, M.Pd
Disusun Oleh :
RABIATUL
WAHYUNI 1686206056
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN
GURU SEKOLAH DASAR
FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS PAHLAWAN TUANKU
TAMBUSAI
2017
KATA PENGANTAR
Segala puji dan
syukur penulis panjatkan
kepada ALLAH SWT.
Karena berkat limpahan rahmat, taufik serta hidayah Nya penulis dapat
menyelesaikan makalah ini dengan judul
“Wawasan Seni”. Dalam rangka memenuhi
tugas mata kuliah “Pendidikan
Seni Rupa” yang diberikan oleh dosen Ibu
Arfah , M.Pd.
Akhirnya Makalah ini
dapat penulis selesaikan
berkat bimbingan dan arahan dari dosen
pembimbing yang memberikan
bahan-bahan materi, dan penulis
mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah membantu dan banyak
memberikan dukungan dan motivasi dalam penyusunan makalah ini.
Apabila dalam makalah
ini banyak terdapat kekurangan, baik dari segi isi maupun teknik penulisannya, untuk itu penulis mengharapkan
kritik, saran dan bimbingan dari semua pihak untuk perbaikan dimasa yang akan
datang.
Semoga makalah ini bermanfaat dan berguna buat kita semua, aamiin.
Bangkinang
Kota, 21 September 2017
Rabiatul
Wahyuni
DAFTAR ISI
COVER
KATA PENGANTAR ...................................................................................... .... i
DAFTAR ISI ...................................................................................................... .... ii
BAB I PENDAHULUAN .................................................................................. .... 1
A. Latar Belakang ................................................................................................ .... 1
B. Rumusan Masalah ............................................................................................ .... 1
C. Tujuan ............................................................................................................. .... 2
BAB II PEMBAHASAN ........................................................................................ 3
A. Pengertian Seni ................................................................................................ .... 3
B. Fungsi Seni ...................................................................................................... .... 3
C. Tujuan Seni ...................................................................................................... .... 6
D. Ragam Gagasan Seni Rupa.............................................................................. .... 7
BAB III PENUTUP ........................................................................................... .... 9
A. Kesimpulan ...................................................................................................... .... 9
B. Saran ................................................................................................................ .... 9
DAFTAR PUSTAKA......................................................................................... .... 10
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Pada dasarnya setiap
insan memiliki rasa keindahan dan rasa seni yang dapat dipupuk dan dikembangkan
sejak dini. Dengan demikian, semakin bertambah usia seseorang, maka akan
semakin meningkat pula kepekaan rasa keindahannya. Secara alami dan tanpa
disadari, manusia dikelilingi oleh aktifitas berkesenian dalam
kehidupannya sehari-hari. Wawasan seni yang berbeda akan menentukan sikap dan
pandangan yang berbeda pula dalam menghadapi kesenian secara umum dan
pendidikan kesenian pada khususnya. Wawasan seni secara umum adalah sikap,
pendekatan, pemahaman serta penghayatan seseorang terhadap kesenian dan karya
seni. Wawasan seni diperlukan untuk dijadikan dasar atau tolok ukur dalam
membicarakan kesenian, karena wawasan tersebut juga merupakan pemahaman dan
penghayatan kita dalam menilai suatu karya seni.
Menurut para pengamat seni atau orang yang berkecimpung dalam bidang seni,
kesenian adalah suatu ekspresi dari gejolak jiwa seorang manusia yang
didasarkan atas nilai-nilai etis dan estetis, yang tertuang dalam berbagai
bentuk karya seni; musik, tari, seni rupa, teater dan sastra. Segala
perbuatan manusia yang timbul dari hidup perasaannya dan bersifat indah
sehingga dapat menggerakkan jiwa perasaan manusia. keindahan merupakan cara
untuk memberitahu seseorang untuk mengenali apa keindahan itu. Sedangkan teori
keindahan yaitu menjelaskan mengapa alesannya dan bagaimana keindahan
itu. Dalam sejarah estetika terdapat 2 kelompok teori yang terkenal,
yaitu teori obyektif dan teori subyektif tentang keindahan.
B. Rumusan
Masalah
1.
Apa pengertian Seni?
2.
Apa Fungsi Seni?
3.
Apa Tujuan Seni?
4.
Apa ragam gagasan Seni Rupa?
C. Tujuan
1.
Untuk mengetahui pengertian Seni.
2.
Untuk mengetahui Fungsi Seni.
3.
Untuk mengetahui Tujuan Seni.
4.
Untuk mengetahui ragam gagasan Seni
Rupa.
BAB II
PEMBAHASAN
A. Pengertian Seni
Kata seni berasal dari bahasa
sansekerta sani yang memiliki makna pemujaan, persembahan, dan pelayanan.
Sedangkan pengertian seni secara garis besar adalah sesuatu yang dibuat dan
diciptakan oleh manusia yang mempunyai unsur keindahan dan estetika. Seni pada
dasarnya sulit untuk dinilai dan dijelaskan secara detail, tergantung pemahaman
tiap-tiap manusia.Setiap kali kita mendengar kata seni pasti anda akan
membayangkan suatu hasil karya manusia yang mempunyai unsur keindahan seperti
lagu, lukisan, patung, ukiran dan hal-hal lain yang menurut anda mempunyai
unsur keindahan.
Pengertian seni yang paling universal adalah
identifikasi dari sebuah keindahan. Banyak yang mengatakan kalau keindahan
adalah bagian dari fitrah manusia.
Herber Read menyebutkan bahwa seni merupakan usaha
manusia untuk menciptakan bentuk-bentuk yang menyenangkan. Bentuk yang
menyenangkan disini diartikan sebagai sebagai bentuk yang dapat membingkai
perasaan keindahan
Suzanne K. Langer seorang filsuf Amerika mengatakan,
mengatakan bahwa pengertian seni merupakan bentuk simbolis dari perasaan
manusia, bentuk-bentuk simbolis yang mengalami tranformasi yang merupakan
universalisasi dari sebuah pengalaman atau bukan sekedar terjemahan dari sebuah
pengalaman tertentu.
B. Fungsi Seni
Sejalan dengan perkembangan zaman dan peradapan
manusia maka berkembanglah pula seni dalam kehidupan. Seni menduduki
fungsi-fungsi tertentu dalam kehidupan terutama dalam fungsi pemenuhan
kebutuhan. Secara umum seni memiliki dua fungsi, yaitu fungsi individu dan
fungsi sosial.
1. Fungsi Individu
Fungsi individu merupakan suatu fungsi seni yang
bermanfaat bagi pemenuhan kebutuhan pribadi individu itu sendiri.
Terdapat dua macam fungsi seni untuk individu anatara
lain:
a.
Fungsi pemenuhan kebutuhan fisik
Pada hakekatnya manusia adalah makluk homofaber
yang mempunyai kecakapan untuk apresiasi pada keindahan dan pemakaian
benda-benda. Seni Terapan memang mengacu pada pemuasan kebutuhan fisik sehingga
segi kenyamanan menjadi hal penting.
b.
Fungsi pemenuhan kebutuhan emosional
Seorang memiliki sifat yang berbeda –beda dengan
manusia lain. Pengalaman hidup seorang sangatlah mempengaruhi sisi emosional
atau perasaannya. Sebagai contoh perasaan sedih, lelah, letih, gembira ,iba,
kasihan, benci, cinta dan lain-lain. Manusia dapat merasakan semua itu karena
di dalam dirinya terkandung dorongan emosional yang merupakan situasi kejiwaan
pada setiap manusia normal. Untuk memenuhi kebutuhan emosional manusia
memerlukan dorongan dari luar dirinya yang bersifat menyenangkan, memuaskan
kebutuhan batinnya. Sebagai contoh karena kegiatan dan rutinitas sehari-hari
maka manusia mengalami kelelahan sehingga memerlukan rekreasi, misalnya
menonton hiburan teater, menonton film di bioskop, menonton sendra tari ataupun
menonton pameran seni rupa.
Seseorang yang memiliki pengalaman estetikannya lebih
banyak maka ia memiliki kepuasan yang lebih banyak pula. Sedangkan seniman
adalah seorang yang mampu mengapresiasikan pengalaman dan perasaannya dalam
sebuah karya seni yang diciptakannya. Hal ini juga diyakini olehnya sebagai
sarana memuaskan kebutuhan emosional dirinya.
2. Fungsi Sosial
Fungsi sosial merupakan suatu fungsi seni yang
bermanfaat sebagai pemenuhan kebutuhan sosial suatu individu. Terdapat beberapa
macam fungsi seni sebagai fungsi sosial, yaitu sebagai berikut:
a. Fungsi Religi/Keagamaan
Karya seni sebagai pesan religi atau keagamaan. Contoh
: kaligrafi, busana muslim/muslimah, dan lagu-lagu rohani. Seni juga sering digunakan untuk sebuah upacara kelahiran, kematian,
pernikahan dan sebagainya,
contohnya : gamelan dalam upacara
Ngaben di Bali (gamelan luwang, angklung dan gambang).
Dalam seni pertunjukan yang berfungsi sebagai
sarana ritual ini penikmatnya adalah para penguasa dunia atas serta bawah,
sedangkan manusia sendiri lebih mementingkan tujuan upacara itu daripada
menikmati bentuknya. Ciri-cirinya antara lain:
1)
diperlukan tempat pertunjukan
yang terpilih, yang dianggap sakral
2)
diperlukan pemilihan waktu
serta saat yang dipilih biasanya juga dianggap sakral,
3)
diperlukan pemilihan pemain
yang dipilih, biasanya mereka yang dianggap suci, atau yang telah membersihkan
diri secara spiritual,
4)
diperlukan seperangkat sesaji,
yang kadang-kadang sangat banyak jenis dan macamnya,
5)
tujuan lebih dipentingkan daripada
penampilan estetis, dan
6)
diperlukan busana yang khas.
Seni yang dikategorikan sebagai seni pertunjukan,
seperti tari rejang dan baris, wayang wong, tabuik, tabut atau tabot, pakarena,
dan sebagainya.
b.
Fungsi Pendidikan
Seni sebagai media pendidikan dapat dilihat dalam
musik, misalkan Angklung dan gamelan yang di dalamnya terdapat nilai
pendidikannya karena kesenian tersebut memiliki nilai sosial, kerjasama dan
disiplin. Karya seni yang sering digunakan untuk pelajaran/pendidikan lainnya,
seperti : gambar ilustrasi buku pelajaran, film ilmiah/dokumenter, poster, lagu
anak-anak, alat peraga IPA, dan sebagainya.
c.
Fungsi Komunikasi
Seni dapat digunakan sebagai alat komunikasi seperti,
kritik sosial, gagasan, kebijakan dan memperkenalkan produk kepada masyarakat,
dapat dilihat dalam pagelaran wayang kulit, wayang orang dan seni teater
ataupun poster, drama komedi dan reklame.
d.
Fungsi Rekreasi/Hiburan
Seni yang berfungsi sebagai sarana melepas kejenuhan
atau mengurangi kesedihan yang khusus pertunjukan untuk berekspresi ataupun
hiburan. Seni pertunjukan yang berfungsi sebagai hiburan pribadi ini
sebenarnya
tidak ada penontonnya, karena penikmatnya harus melibatkan diri di dalam
pertunjukan. Setiap penikmat memiliki gaya pribadi sendiri-sendiri dan tidak
ada aturan yang ketat untuk tampil di atas pentas.
Misalnya,
pertunjukan tayup, jaipongan, ronggeng melayu, dan lain-lain.
e.
Fungsi Artistik
Seni yang berfungsi sebagai media ekspresi seniman
dalam menyajikan karyanya tidak untuk hal yang komersial, seperti : musik kontemporer, tari kontemporer, dan seni rupa kontemporer. (seni pertunjukan yang
tidak bisa dinikmati pendengar/pengunjung, hanya bisa dinikmati oleh para
seniman dan komunitasnya).
f.
Fungsi Guna (seni terapan)
Karya seni yang dibuat tanpa memperhitungkan
kegunaannya, kecuali sebagai media ekspresi (karya seni murni) atau pun dalam
proses penciptaan mempertimbangkan aspek kegunaannya, seperti : perlengkapan/peralatan
rumah tangga yang berasal dari gerabah ataupun rotan.
g.
Fungsi Kesehatan (terapi)
Seni sebagai fungsi untuk kesehatan, seperti
pengobatan penderita gangguan physic ataupun medis distimulasi melalui terapi
musik (disesuaikan dengan latar belakang pasien). terbukti musik telah terbukti
mampu digunakan untuk menyembuhkan penyandang autisme, gangguan psikologis
trauma pada suatu kejadian dsb. pada tahun 1999 Siegel menyatakan bahwa musik
klasik menghasilkan gelombang alfa yang menenangkan dapat merangsang sistem limbic
jarikan neuron otak dan gamelan menurut Gregorian dapat mempertajam pikiran.
C. Tujuan Seni
Setiap karya seni baik itu seni rupa, musik, Tari,
atau Teater tidak hadir begitu saja dalam kehidupan manusia tentunya para
seniman atau pengrajin mempunyai tujuan – tujuan tertentu dalam menciptakan
karya – karya tersebut. Adapun tujuan adalah sebagai berikut:
1. Tujuan Ritual
Suatu karya
seni yang diciptakan untuk tujuan ritual (upacara agama) bisaanya memiliki
aturan – aturan tertentu harus disepakati berasama oleh para penganutnya.
Aturan ini mengakibatkan dihasilkannya karya seni yang baku
(konvensional) dan diwariskan secara
turun temurun (tradisional). Misalnya setiap patung – patung Hindu harus diberi
atribut – atribut ke Dewaan (laksana), pembuatan kaligrafi harus memancarkan
keagungan dan kesucian Al-Qur’an dan sebagainya.
2. Tujuan Ekspresi
Kegiatan
seni untuk tujuan ekspresi, yaitu seni yang hanya semata – mata sebagai media
untuk mengungkapkan berbagai perasaan dan pengalaman batin pencipta. Hasil
karyanya memiliki ciri – ciri yang mandiri mempunyai kepribadian yang original.
3. Tujuan Komersial
Seni untuk
tujuan komersial, yaitu karya seni yang dibuat untuk memperoleh suatu
keuntungan ekonomi. Jenis karya seni ini erat kaitannya dengan dunia
perdagangan yang dibutuhkan oleh masyarakat.
D. Ragam Gagasan Seni Rupa
Karya seni rupa sangat beragam. Bedasarkan objeknya,
ada seni rupa dengan objek manusia, binatang, tumbuhan, dan alam. Berdasarkan
temanya ada yang bertema kehidupan hewan, manusia dan kegiatannya, dan ada juga
yang bertemakan alam, serta masih banyak lagi. Dilihat dari wujudnya, seni ada
yang berwujud dua dimensi (gambar, lukisan, grafis) dan ada tiga
dimensi (patung, kriya, desain).
1. Gambar
Menggambar merupakan proses merekam objek ke dalam
bidang dua dimensi melalui media titik, garis, bentuk, bidang, warna, gelap
terang, dan tekstur yang ditata melalui prinsip-prinsip seni rupa dengan
kriteria antara lain; kemiripan/ ketepatan bentuk dan warna, dengan
memperhatikan proporsi, komposisi, perspektif, gelap terang, serta
bayang-bayang objek yang digambar. Jadi, menggambar itu bersifat objektif. Contoh
gambar yaitu; gambar model, gambar ilustrasi, gambar bentuk, dan ragam hias.
2. Lukisan
Seni Lukis adalah cabang seni rupa yang pengungkapan
pengalaman artistiknya melalui bidang dua dimensional. Berbeda dengan
menggambar, melukis lebih bersifat subjektif. Seorang pelukis memiliki
kebebasan untuk menafsirkan objek, kemudian mengekspresikan gagasannya ke dalam
sebuah
karya lukis
yang digarap berdasarkan prinsip-prinsip seni rupa. Kemampuan menggarap dan
penguasaan bahan serta alat merupakan aspek utama. Corak karya seni lukis ada
yang bersifat realis (nyata), dekoratif, ekspresif, dan abstrak.
3. Grafis
Seni grafis adalah membuat gambar dua dimensi
dengan alat cetak (klise). Di dalam kegiatan ini, seorang pencipta masih tetap
dapat memasukkan nilai-nilai estetis ke dalam karya, terutama di dalam membuat
cetakannya. Pada masa kini, grafis sering dilakukan dengan komputer. Grafis
banyak dipakai untuk membuat iklan, desain logo, poster, sampul kaset, atau
kartu undangan.
4. Seni Patung
Seni patung adalah pembabaran ekspresi, ide, dan
gagasan ke dalam karya seni rupa tiga dimensi. Patung merupakan bentuk-bentuk
yang indah, yang sering kali berupa tiruan bentuk manusia dan binatang. Patung
dapat dibuat dengan teknik pahat, cetak, tempel, dan teknik las. Patung sudah
menjadi bagian peradaban manusia sejak zaman dahulu. Awalnya patung berfungsi
religius, tapi sekarang kebanyakan bersifat estetis.
5. Seni Kriya
Seni Kriya atau kerajinan adalah
suatu usaha membuat barang-barang hasil pekerjaan tangan (hasta karya). Karya
seni kriya adalah karya seni rupa yang sangat beragam di Indonesia. Bahan-bahan
untuk membuat karya seni kriya didapatkan dari bahan-bahan yang ada di alam dan
juga bahan buatan manusia, antara lain; kayu, bambu, rotan, logam, tanah liat,
kulit, dan lain-lain. Karya seni kriya Nusantara salah satu contohnya adalah
anyaman tas, tikar, topi. Ada juga yang berwujud gerabah seperti tempayan,
celengan, mangkuk, dan lain-lain.
6. Seni Desain
Seni Desain adalah hasil pengembangan seni
kriya . Bedanya, seni desain lebih mengkhususkan dalam bidang perencanaan suatu
hasil kerja seni. Biasanya hasil yang didapat adalah seni terapan. Seniman yang
menggeluti seni ini dituntut ketelitian yang ekstra.
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Pengertian seni secara garis besar
adalah sesuatu yang dibuat dan diciptakan oleh manusia yang mempunyai unsur
keindahan dan estetika. Secara umum seni memiliki dua
fungsi, yaitu fungsi individu dan fungsi sosial. Tujuan seni ada 3:
1.
Tujuan Ritual
2.
Tujuan Ekspresi
3.
Tujuan Komersial
Dilihat dari wujudnya, seni ada yang berwujud dua
dimensi (gambar, lukisan, grafis) dan ada tiga dimensi (patung,
kriya, desain).
B. Saran
Dalam makalah ini
penulis menyadari bahwa masih banyak kekurangan baik dari segi bentuk maupun
dari segi isi. Kami menyarankan pembaca agar ikut peduli mengetahui sejauh mana
pembaca mempelajari tentang “wawasan seni”. Makalah ini dapat membantu pembaca
dalam meningkatkan pengetahuan tentang wawasan seni sehingga dapat di terapkan
dalam proses pembelajaran.
DAFTAR
PUSTAKA
Hetty,
Tumurang. (2006). Pembelajaran
Kreativitas Seni Anak Sekolah Dasar. Jakarta: Depdiknas.
Prasetya,
Joko dkk. (1991). Ilmu Budaya Dasar.
Jakarta: Rineka Cipta.
Siti, Ida
dan Iriaji. (1998/1999). Pendidikan Seni
Rupa. Jakarta: Departemen Pendidikan dan Kebudayaan.
Soetomo, Grek.
(2003). Krisis Seni Krisis Kesadaran.
Yogyakarta: Penerbit Kanisius.
Sudarsono.
(1992). Pengantar Apresiasi Seni. Jakarta: Balai
Pustaka.