Makalah Landasan Pendidikan tentang Pendidikan Sebagai Ilmu dan Seni
https://yuniuptt.blogspot.com/2018/02/makalah-landasan-pendidikan-tentang.html
Assalamualaikum guys..
Kali ini saya mau bagikan tugas kuliah saya ketika saya masih semester 1. Pada waktu itu kampus saya masih bernama STKIP Pahlawan Tuanku Tambusai dan sekarang alhamdulillah udah keren jadi Universitas Pahlawan Tuanku Tambusai. Masuk jadi mahasiswa SKTIP keluar jadi alumni Universitas. Gimana gak keren tuh๐. Jadi ini tugas saya mata kuliah Landasan Pendidikan tentang Pendidikan Sebagai Ilmu dan Seni. Kalau terdapat banyak kesalahan dalam penulisan dan kata-katanya maklum saja yah namanya juga mahasiswa baru๐
. Silahkan komentar apa yang perlu diperbaiki. Semoga bermanfaat.๐๐
MAKALAH LANDASAN PENDIDIKAN
"PENDIDIKAN SEBAGAI ILMU DAN SENI"
Di susun oleh :
Eko Apriwaldi 16862060
Maulidia Dwi Aqso 16862060
Rabiatul Wahyuni 1686206056
Pertiwi Kurnia 1686206077
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR
SEKOLAH TINGGI KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
PAHLAWAN TUANKU
TAMBUSAI RIAU
2016
BAB I
PENDAHULUAN
A.
Latar Belakang
Pendidikan
saat ini sangatlah penting bagi kehidupan manusia, karena dapat menentukan
nasib seseorang dimasa depan. Pendidikan bias ditinjau dari ilmunya dan
memiliki seni. Saat ini masih banyak masyarakat yang tidak mengenal pendidikan,
mereka hanya bias mencari sesuatu yang bias menyambung hidup mereka. Bahkan
saat ini tidak sedikit anak bangsa yang nekat melakukan tindakan criminal demi
mendapatkan sesuatu yang merekan butuhkan.
Dalam buku
Landasan Pendidikan tercantum “bahwa anak manusia mempunyai berbagai potensi
yang masih tersembunyi, anak manusia memiliki kemampuan untuk berkembang, maka
dijelaskan pula bahwa anak manusia dapat belajar secara efektif”. Sayangnya, di
Negara kita banyak anak-anak yang tidak mengenal potensi dirinya sendiri.
Bahkan ada yang merasa tidak berguna atau tidak bisa melakukan apa-apa.
Untuk
lebih memahani tentang pendidikan maka dalam penyusunan makalah ini penulis
bermaksud untuk menjelaskan tentang sub pokok yang berjudul “Pendidikan Sebagai
Ilmu dan Seni”.
B.
Rumusan Masalah
Untuk
menghindari adanya kesimpangsiuran dalam penyusunan makalah ini, maka penulis
membatasi masalah-masalah yang akan dibahas diantaranya :
1. Apa Definisi, Karakteristik, dan Klasifikasi Ilmu ?
2. Apa Definisi, Karakteristik, dan Klasifikasi Ilmu Pendidikan
?
3. Apa Yang Dimaksud Pendidikan Sebagai Ilmu ?
4. Apa Yang Dimaksud Dengan Studi Pendidikan ?
5. Bagaimana Praktek Pendidikan Sebagai Panduan Ilmu dan Seni ?
C.
Tujuan
Tujuan Penulisan Makalah Ini Adalah
:
1.
Untuk
Mendeskrifsikan Definisi, Karakteristik, dan Klasifikasi Ilmu.
2.
Untuk
Mendeskrifsikan Definisi, Karakteristik, dan Klasifikasi Ilmu Pendidikan.
3.
Untuk
Mengetahui Pendidikan Sebagai Seni.
4.
Untuk
Mendeskrifsikan Konsep studi Pendidikan.
5.
Untuk
Mengetahui Praktek Pendidikan Sebagai Panduan Ilmu dan Seni.
BAB II
PEMBAHASAN
A.
Definisi, Karakteristik, dan Klasifikasi Ilmu.
Istilah
ilmu berasal dari kata alima (Bahasa Arab) yang berarti pengetahuan. Di
dalam bahasa Latin dikenal pula kata scire yang juga berarti
pengetahuan. Ada berbagai jenis pengetahuan, jenis pengetahuan dikelompokan
menjadi : revealed knowledge, intuitif knowledge, rational knowledge,
empirical knowledge, dan authoritative knowledge, dipihak lain ada
juga yang mengelompokan jenis pengetahun menjadi :commonsense knowledge, dan
religious knowledge. Secara etimologi ilmu adalah pengetahuan, karena itu
semua pengetahuan tersebut diatas adalah ilmu.
Secara
substansial dan operasional ilmu menunjukan kepada tiga hal, yakni : bodiesof
knowledge, a body of systematic knowledge, dan scientific method.
Ilmu mengandung arti secara kerja ilmiah dan hasil kerja ilmiah. Ilmu adalah
pengetahuan ilmiah yang dihasilkan melalui metode ilmiah.
Ilmu memiliki karakteristik sebagai
berikut :
1.
Objek
studi ilmu meliputi berbagai hal sebatas yang terdapat dialami manusia. Setiap
ilmu memilki objek material dan objek formal. Beberapa disiplin ilmu mungkin
memilki objek formal yang berbeda. Objek studi setiap disiplin ilmu bersifat
spesifik.
2.
Metode
ilmiah adalah prosedur pemecahan masalah yang cermat dan terencana. Metode
ilmiah merupakan gabungan dari pendekatan rasional dan empiris. Kerangka
studinya merupakan proses logico-hypotetico-verifikasi, atau menggunakan
kerangka berfikir deduktif-induktif. Namun demikian, metode ilmiah dapat
bersifat kuantitatif atau kualitatif.
3.
Isi
ilmu dapat berupa konsep, aksioma,postulat, prinsip, hukum teori, dan model.
Dalam hal ini isi ilmu bersifat objektif, deskriftif, dan sajikan secara rinci
dan sistematis.
4.
Fungsi
ilmu adalah menjelaskan, menprediksi, dan mengontrol.
Berbagai
jenis ilmu anatara lain diklasifikasikan ke dalam : natural science, dan
human science. Klasifikasi lain adalah : natural science, social
science, behavioral science, dan formal science. Ada pula yang
mengklasifikasikan ilmu menjadi ilmu
murni dan ilmu terapan.
B.
Definisi, Karakteristik, dan Klasifikasi Ilmu Pendidikan
Ilmu
pendidikan adalah system pengetahuan tentang fenomena pendidikan yang
dihasilkan melalui riset dengan menggunakan metode ilmiah.
Ilmu pendidikan memilki
karakteristik sebagai berikut :
1. Objek studi : objek material ilmu
pendidikan adalah manusia (manusia sebagai makhluk Tuhan yang berbeda hakiki
dengan benda, tumbuhan, dan hewan), sedangkan objek formalnya adalah fenomena
pendidikan, yaitu fenomena mendidik dan fenomena lain yang berhubungan dengan
kegiatan mendidik.
2. Metode : ilmu pendidikan menggunakan
metode kualitatif dan atau metode kuantitatif. Penggunaan metode tersebut
tergantung pada masalah atau objek penelitiannya.
3. Isi ilmu pendidikan : sebagaimana
ilmu-ilmu lainnya, ilmu pendidikan dapat berupa konsep, aksioma, postulat,
prinsip, hukum, teori, dan model. Dalam hal ini ilmu pendidikan bersifat
objektif, deskriftif, preskriftif (normatif), yang disajikan secara
rinci dan sistematis. Ilmu pendidikan tidak hanya bersifat deskriptif,
melainkan juga preskriptif/normative.
4. Fungsi ilmu pendidikan :
menjelaskan, memprediksi, dan mengontrol.
5. Ilmu pendidikan menggunakan
ilmu-ilmu lain sebagai ilmu bantu.
Sekalipun
demikian, menurut M.J Langeveld (1980), sebagai ilmu yang bersifat otonom ilmu
pendidikan berperan sebagai “tuan rumah”, sedangkan ilmu-ilmu lain merupakan
“tamu”nya.
M.J Langeveld mengklasifikasi ilmu
pendidikan terbagi atas :
a. Ilmu Mendidi Teoritas, yang meliputi
:
1) Ilmu Mendidik Sistematis.
2) Sejarah Pendidikan
3) Ilmu Perbandingan Pendidikan
b. Ilmu Mendidik Praktis, yang meliputi
:
1) Didaktik/ Metodik
2) Pendidikan dalam Keluarga
3) Pendidikan Lembaga Keagamaan
Sedangkan Redja Mudyahardjo (2001)
mengklasifikasi Ilmu Pendidikan sebagai berikut :
a. Ilmu Pendidikan Makro
1) Ilmu Pendidikan Administratif
2) Ilmu Pendidikan Historis
3) Ilmu Pendidikan Kependudukan
b. Ilmu Pendidikan Mikro
1) Ilmu Mendidik Umum yang Meliputi :
·
Ilmu
Pendidikan Psikologis
·
Ilmu
Pendidikan Sosiologis
·
Ilmu
Pendidikan Antropologis
·
Ilmu
Pendidikan Ekonomik
2) Ilmu Mendidik Khusus :
· Ilmu
Persekolahan
· Ilmu
Pendidikan Luar Biasa (Orthopedagogik)
· Ilmu Pendidikan Luar Biasa
C.
Pendidikan (Mendidik) Sebagai Seni
Pendidikan
antara lain dapat dipelajari melalui ilmu pendidikan, namun demikian pendidikan
(praktek pendidikan atau mendidik) juga adalah seni. Alasannya bahwa praktek
pendidikan melibatkan perasaaan dan nilai yang sebenarnya diluar daerah Impilan
jeniulmu (ilmu yang berparadigma posotivisme). Sehubungan dengan itu, Gilbert
Highet (1954) mengibaratkan praktek pendidikan sebagaimana orang melukis
sesuatu, mengarang lagu, menata sebuah taman bunga, atau menulis surat untuk
sahabat. Sedangkan menurut Galagher (1970) seni mendidik itu merrupakan: (1)
keterampilan jenius yang hanya dimiliki oleh beberapa orang; dan (2) mereka
tidak dapat menjelaskan secara sistematis bagaimana cara mereka mempraktekan
keterampilan itu.
Praktek
keterampilan diakui sebagai seni, implikasinya fungsi mendidik yang utama
adalah menghasilkan suatu karya yang utuh, unik, sejati (bukan berpura-pura.
atau dibuat-buat, anak tidak boleh dikorbankan sebagai kelinci percobaan), dan
tiap pihak memperoleh manfaat. Selain itu, pendidik harus kreatif, skenario
atau persiapan mengajar hanya dijadikan rambu-rambu saja, yang lebih penting
adalah improvisasi. Pendidik harus memperhatikan minat, perhatian, dan hasrat
anak didik.
Pengakuan
pendidikan sebagai seni, tidak harus menggoyahkan pengakuan bahwa pendidikan
dapat dipelajari secara ilmiah. Idealnya, pendidikan adalah aplikasi ilmu (ilmu
pendidikan) tetapi sekaligus pula adalah seni.
D.
Studi Pendidikan
Studi
pendidikan adalah upaya yang dilakukan seserang dalam rangka memahami pendidikan
atau menghasilkan sisten konsep pendidikan.
Studi pendidikan dapat dilakukan melalui kegiatan membaca tentang
pendidika, diskusi, penelitian ilmiah, dan berfilsafat tentang pendidikan.
Adapun metode dalam studi pendidikan yaitu dapat dilakukan melalui metode
tertentu, yaitu metode kerja awam, metode ilmiah, dan metode filsafat.
Studi
pendidikan melalui metode keraja awam yaitu memahami pendidikan dengan cara
berfikir commonsense dan
pengamatan. Studi pendidikan seperti ini biasanya dilakukan oleh masyarakat
pada umumnya, dan menghasilkan konsep pendidikan yang kurang sistematis.
Studi
pendidikan melalui metode ilmiah adalah upaya memahami pendidikan dengan
menggunakan prosedur penelitian yang cermat dan terencana atau melalui berfikir
kritis dengan menggunakan logika tertentu dan pengamatan empiris yang teliti,
sebagimana dilakukan para ilmuwan. Namun dimikian pelaksanaan studi seperti ini
bukan semata-mata monopoli para ilmuwan. Studi ilmiah pendidikan data dilakukan
oleh siapapun dengan syarat bersangkutan telah menguasai metode penelitian
ilmiah. Selain dilakukan oleh ilmuwan pendidika, studi ilmiah pendidikan dapat
pula dilakukan oelh para mahasiswa pada program studi tertentu kependidikan
yang sedang menyusun skripsi, para guru, dosen, dsb. Studi ilmiah pendidilan
telah dilakukan oleh para ilmuwan atau para peneliti pendidikan sejak lama, dan
telah menghasilkan system pendidikan yang bersifat deskriftif maupun
preskriptif/normative yang disebut ilmu pendidikan.
Studi
pendidikan melalui metode filsafat adalah upaya memahami pendidikan melalui
berfikit reflektif sistematis, kritis radikal, dan sinoptif untuk menghasilkan
system gagasan tentang pendidikan yang komprehensif dan preskriftif. Mengingat
cara berfikir filsafat belum dikuasai banyak orang, maka studi filsafat
pendidikan umumnya dilakukan oleh para filsuf. Studi demikian telah dilakukan
sejak lama, dan telah menghasilkan apa yang dikenal sebagai fislafat
pendidikan.
E.
Praktek Pendidikan Sebagai Panduan Ilmu dan Seni
1. Pendidikan Sebagai Ilmu
Fenomena pendidikan dapat dipelajari
melalui metode ilmiah yang menghasilkan ilmu pendidikan yang menjadi dasar dan
petunjuk dalam praktek pendidikan. Dengan dasar Ilmu Pendidikan para pendidik
dapat menyusun desain pembelajaran yang memuat tujuan, isi, metode, teknik
mengajar serta evaluasinya. Dengan demikian dapat dipahami bahwa praktek
pendidikan merupakan aplikasi dalam ilmu pendidikan. Implikasi bahwa untuk
menjadi seorang guru dapat dipelajari oleh siapapun melalui ilmu pendidikan
tersebut.
2. Pendidikan Sebagai Seni
Gilbert
Highet dalam bukunya “ The art of teaching “ yang menyatakan bahwa buku ini “
Seni Mengajar ” karena beliau yakin bahwa belajar itu adalah sebuah seni bukan
ilmu. Menurutnya sangatlah berbahaya mempergunakan tujuan-tujuan dan metode
ilmu untuk urusan manusia sebagai individu meskipun sistem statistik sering
digunakan untuk menerangkan tingkah laku manusia dalam kelompok yang besar dan
suatu diagnosa ilmiah tentang struktur fisik manusia selalu sangat bermanfaat.
Mengajar tidaklah seperti menimbulkan reaksi kimia tetapi lebih mirip dengan
melukis sebuah gambar atau menggelar sebuah musik dengan arti bahwa di dalam
mengajar itu seseorang harus melibatkan diri didalamnya dan menyadari bahwa
mengajar tidak seluruhya dikerjakan berdasarkan formula-formula atau anda akan
merusak sendiri pekerjaan anda dan murid-murid anda serta anda sendiri (Redja
M, 1995). Dengan demikian pendapat ini sangat bertentangan dengan pendapat
sebelumnya tentang pendidikan sebagai ilmu.
3. Pendidikan Sebagai Panduan Ilmu dan
Seni
Menurut
A.S Neil “ mendidik dan mengajar bukanlah suatu ilmu tetapi adalah seni “.
Diartikan sebagai seni adalah bagaimana kita hidup dan mengerti anak-anak
seolah-olah kita menjadi seperti anak. Menurut aliran konstruksivisme
mengakui hal yang sama. Implikasi bahwa “ tugas guru adalah membantu agar siswa
mampu merekonstruksi pengetahuannya sesuai dengan situasinya yang konkrit maka
strategi mengajar perlu juga disesuaikan dengan kebutuhan dan situasi murid. Mengajar adalah merupakan seni yang
menuntut bukan hanya penguasaan teknik, melainkan juga intuisi “.
Dengan demikian pendidik memerlukan
ilmu pendidikan dalam rangka memahami dan mempersiapkan suatu praktek
pendidikan. Namun dalam prakteknya pendidik harus kreatif, skenario atau
persiapan mengajar hanya dijadikan rambu-rambu saja, pendidik perlu melakukan
improvisasi dengan harus memperhatikan karakteristik anak didik. Esensinya
bahwa praktek pendidikan hendaknya merupakan perpasuan antara ilmu dan seni.
BAB III
PENUTUP
A.
Simpulan
Istilah ilmu berasal dari kata alima
(bahasa arab) yang berarti pengetahuan. Ilmu memiliki karakteristik,
yaitu : objek studi, metode ilmiah, isi ilmu, fungsi ilmu. Klasifikasi jenis
ilmu antara lain diklasifikasikan ke dalam : Natural science dan human
science, atau ada juga yang mengklasifikasikan kedalam natural science,
social science, behavioral science, dan formal science. Bahkan ada
pula yang mengklasifikasikan ilmu menjadi
ilmu murni dan ilmu terapan.
Ilmu
pendidikan adalah system pengetahuan tentang fenomena pendidikan yang
dihasilkan melalui riset dengan menggunakan metode ilmiah.Ilmu pendidikan
memilki karakteristik yaitu : objek studi, metode kualitatif dan atau
kuantitatif, Isi ilmu pendidikan, dan Fungsi ilmu pendidikan. Ada 2 teori tentang
mengklasifikasi ilmu pendidikan, yaitu : 1.Ilmu Mendidik Teoritas dan Praktis,
dan 2. Ilmu Pendidikan Makro dan Mikro.
Pendidikan
sebagai seni data dipahami bahwa praktek pendidikan melibatkan perasaan dan
nilai yang sebenarnya diluar daerah ilmu, yang mengibaratkan praktek pendidikan
sebagimana orang melukis sesuatu, mengarang lagu, menata sebuah taman bunga,
atau menulis surat untuk sahabat.
Ilmu pendidikan merupanakan landasan
dan petunjuk tentang cara melaksanakan pendidika, sedangkan Studi pendidikan
adalah upaya yang dilakukan seserang dalam rangka memahami pendidikan atau
menghasilkan sisten konsep pendidikan .Praktek Pendidikan sebagai paduan ilmu
dan seni dapat diartikan sebagai :
Pendidikan sebagai ilmu, Pendidikan sebagai Seni, dan Pendidikan sebagai
Paduan Ilmu dan Seni.
B. Saran
Dengan
penulisan makalah ini penulis berharap lembaga pendidikan dalam hal ini para
pendidik mampu melaksanakan proses pembelajaran guna mempersiapkan segaa
sesuatunya ulai dari objek, metode, isi,bahkan fungsinya supaya tujuan
pendidikan itu bisa dicapai dengan baik dan bukan hanya sebagai ilmu melainkan
sebagai sebi sehingga pendidik dapat berkreasi di dalam mengajarnya. Sehingga
anak didik tersebut dapat merasakan kenyamanan di dalam kegiatan belajar mengajar
dan menghilangkan rasa bosan dan jenuh dalam pembelajaran.
DAFTAR PUSTAKA
Tafsir,Ahmad.(2006).Filsafat
Pendidikan Islami.Bandung : Rosdakarya.
Langgulung, Hasan.(2000).Manusia
dan Pendidikan.Jakarta : PT. Al-Husna
Zikra.
Kartadinata, Sunaryo, dkk.(1997).Landasan-landasan
Pendidikan.Jakarta: Ditjen
Dikti-Depdikbud.
Syaripudin, Tatang, dkk.(2006). Landasan
Pendidikan.Bandung: UPI Press.
Ruswandi, Uus, dkk.(2011).Landasan
Pendidikan.Bandung: CV. Insan Mandiri.